Wednesday, August 23, 2017


Rp. 10.000
Deskripsi Produk
PENTING : BACA Syarat & Kondisi Sebelum Membeli !
Mohon Dilihat Fotonya Baik2 Agar Saat Barang
Diterima Tidak Terjadi Kekecewaan

Alat pemancung hidung ini khusus dibuat untuk hidung Anda untuk menghasilkan efek yang merata dari tulang hidung Anda sampai cuping hidung yang melebar.
Keunggulan Nose Up Clipper ini :
- mudah digunakan
- desain japan
- mudah dipakai untuk mempertajam dan meninggikan hidung anda
- menjadikan hidung anda tambah cantik
- anti bakteri dan lapisan lembutnya sehingga tidak menyakiti kulit anda
- mudah dibersihkan dengan kain bersih atau dengan air sabun lalu dibilas hingga bersih untuk menghilangkan minyak dari hidung kita yang menempel di nose up clipper

Gunakan 10-15 menit setiap hari, dan lihat perubahannya dalam 1-2 minggu.
Dipakai diatas cuping, tepat digaris hidung untuk menaikkan hidung.
Untuk hasil permanen gunakan setiap hari selama kurun waktu 3-6 bulan
Lihat perbedaan di hidup anda

Barang Sudah Dicek kondisi Fisik Bagus (Tidak Pecah, Rusak, Patah, Dll). Kerusakan Yg Terjadi Dalam Perjalanan (xpdc) Bukan Tanggung Jawab Penjual

Harga Di Atas 1 Pcs
Berat Satuan: 25 Gram

Saturday, July 29, 2017

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Lingkungan

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Lingkungan

Kebersihan Lingkungan Komplek Perumahan

Kebersihan lingkungan merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kebersihan lingkungan menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah di serang oleh berbagai macam penyakit.
Kondisi kebersihan lingkungan di komplek perumahan sangat baik. Selokan selalu terpelihara dengan baik dan tidak tersumbat oleh sampah. Tempat pembuangan sampah pun sudah ada di setiap rumah warga.
Tempat pembuangan sampah berupa tong besar atau drum. Kondisinya juga sangat terawat sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.
Petugas kebersihan selalu mengambil sampah setiap tiga kali sehari. Selain itu setiap satu bulan sekali masyarakat komplek perumahan selalu melakukan kerja bakti untuk membersihkan selokan dan rumput-rumput liat yang terdapat disekitar komplek tersebut.
Kebersihan lingkungan tidak sulit untuk diterapkan apabila kita selalu membudayakan pola hidup bersih dan sehat. Budaya hidup yang bersih dan sehat akan mendatangkan benyak manfaat bagi manusia khususnya untuk diri kita sendiri. Kita dapat menjalankan berbagai aktivitas hidup yang sehat dan produktif.

Struktur Dan Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi



Struktur Dan Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi
1. Definisi umum (pembukaan)

Bagian ini memberi penjelasan kepada pembaca mengenai konsep dan definisi umum terkait objek observasi sehingga pembaca paham terkait apa yang akan dibahas pada teks tersebut. Selayaknya sebuah teks, maka pembukaan merupakan bagian penting yang menjadi pengantar ke bagian berikutnya. Namun, sebagai catatan, penjelasan yang diberikan pada bagian pembukaan tidaklah mendetail seperti pada bagian selanjutnya. Sebagai contoh, pada observasi mengenai minuman kemasan, maka dalam definisi umum (pembukaan) penulis perlu menjabarkan definisi dari minuman kemasan tersebut.
2. Deskripsi bagian

Pada bagian ini, disajikan penjelasan lebih detail mengenai objek observasi. Untuk contoh objek observasi yaitu minuman kemasan, penulis dapat mencantumkan jenis-jenis minuman kemasan yang beredar di Indonesia, kandungan dari masing-masing minuman, serta pengetahuan tentang manfaat dan bahaya dari zat-zat
3. Deskripsi manfaat

Pada bagian ini, penulis diberi ruang untuk menjelaskan manfaat dari objek observasi ataupun hasil observasi yang dilakukan bagi pembaca. Dalam contoh observasi mengenai minuman kemasan, pembaca dapat mengambil manfaat berupa pengetahuan terkait minuman kemasan untuk kemudian menentukan apakah itu bermanfaat atau justru berbahaya.
Ciri bahasa

1. Menggunakan kata benda penjenis dan kata benda pendeskripsi.
Dalam penjelasan berikut, objek observasi adalah minuman kemasan.
• Kata penjenis adalah kata yang menentukan jenis atau klasifikasi benda yang diikuti.
Contoh : kemasan
Pada contoh, kata “kemasan” menentukan jenis dari minuman dan “minuman” merupakan kata benda yang diikuti.
• Kata pendeskripsi adalah kata yang mendeskripsikan/ menjelaskan kata benda yang dimaksud oleh kata penjenis.
Contoh : rasanya manis
Kata “rasanya manis” memberikan penjelasan pada kata minuman bahwa yang dimaksud adalah minuman yang rasanya manis.2. Menggunakan kata kerja yang dapat digunakan untuk menjelaskan ciri teks, misal menggolongkan, mengklasifikasikan, memilah, dan sebagainya. Dalam teks hasil observasi dikelompokkan beberapa jenis benda sesuai dengan sifat, bentuk, rasa, dan ketentuan lainnya.
Contoh : isotonik, teh, dan susu.
Pada teks minuman kemasan, tentu dicantumkan banyak jenis minuman dan untuk membuat teks tersebut runtut dan mudah dipahami, berbagai jenis minuman tersebut perlu dikelompokkan. “Isotonik” mengelompokkan minuman yang mengandung ion dan “teh” mengklasifikasikan minuman yang diseduh dari daun teh.
3. Menggunakan kata kerja dalam menjelaskan prilaku/ sifat.

Contoh : minuman isotonik mengembalikan ion tubuh.
Kata “mengembalikan” merupakan kata kerja yang menjelaskan sifat dari minuman isotonik yakni mengembalikan ion tubuh.
4. Menggunakan pernyataan fakta.

Teks laporan hasil observasi merupakan hasil pengamatan, artinya apa yang diamati dan diperoleh dari pengamatan maka itulah yang menjadi bahan penyusunan laporan. Temuan yang didapat itu merupakan fakta yang terjadi di lapangan.Contoh : minuman kemasan menggunakan berbagai bentuk kemasan.
Pada contoh kegiatan observasi, ditemui minuman dikemas dengan berbagai bentuk kemasan untuk menarik minat pembeli. Hal itu menjadi fakta yang terjadi di lapangan.
5. Menggunakan istilah teknis/ ilmiah.

Dikarenakan teks tersebut merupakan laporan maka selayaknya menggunakan istilah ilmiah untuk meyakinkan pembaca bahwa tulisan tersebut memang dibuat dengan menyertakan ilmu pengetahuan di dalamnya.
Contoh : ion tubuh
Pada contoh, pembahasan mengenai minuman kemasan yang salah satu contohnya minuman isotonik, penulis dapat membahas mengenai ion tubuh. Penulis dapat memberikan sedikit penjelasan seperti “ion tubuh merupakan bahan bakar yang mengaktifkan seluruh rangkaian anggota tubuh”.tersebut.
Kalimat deskripsi adalah kalimat yang berisi gambaran sifat-sifat benda,contoh:kecil,rendah,manis,pahit,dll.

UNSUR KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

1. Rujukan kata
Rujukan kata adalah satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan,rujukan behubungan dengan kata ganti(orang,kepunyaan,penunjuk)
Dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a.Benda/hal:ini,tersebut
Contoh:di negara ini terdapat tumbuhan
b.Tempat:disini,disitu,disana
Contoh:jakarta mengalami banjir,dikota ini banyak rumah yang terendam banjir.
c.Rujukan personil:dia,ia,mereka,beliau
Contoh:dia selau membuang sampah pada tempatnya
2.Kelompok kata (frasa)
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non predikatif,jenis frasa  adalah
  Frasa nominal:frasa yang unsur pembentuknya berinti kata benda,contoh:buku,lemari ddl
  Frasa verbal    :unsur pembentuknya berinti kata kerja,contoh:sedang belajar,tidak mandi
  Frasa ajektiva :unsur pembentuknya berinti kata sifat,contoh:pintar,cantik,hitam,manis
  Frasa preposisional:unsur pembentuknya berinti menggunakan kata depan,contoh:dirumah,kepantai
3.Kata imbuhan
Kata imbuhan adalah kata mendasar mendapat awalan(perfiks),akhiran(serfiks),sisispan(infiks)
Contoh:lingkungan hidup yang terpelihara  dapat menyelamatkan habitat manusia.
4.Kata hubung(konjungsi)
Kata hubung adalah kata tugas  untuk menghubungkan klausa atau lebih
Konjungsi intra kalimat
a) Konjungsi koordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi tetapi memiliki sintaksis yang sma yaitu:dan,tetapi,atau,melainkan,sedangkan,lalu,kemudian,padahal
b) Konjungsi subordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama yaitu:ketika.jika,seandainya,agar,walaupun,seolah-olah,sebab,sampai-sampai,bahwa.
c) Konjungsi korelatif:menghubungkan dua kata frasa atau klausa yang memiliki sintaksis yang sama,macam-macamnya:
· Baik..maupun...
· Tidak hanya..tetapi juga
· Bukan hanya...melainkan juga
· Demikian...sehingga
· Sedemikian rupa...sehingga
· Apa(kah)...atau..
· Entah...entah...
· Jangankan..pun...
 Konjungsi antarkalimat

Konjungsi antar kalimat untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain
·Biarpun demikian/begitu,sekalipun demikian/begitu,sungguhpun demikian/begitu,walaupun demikian/begitu,meskipun demikian/begitu(untuk melakukan sesuatu)
·Kemudian,setelah itu,sesudah itu,selanjutnya,tambahan pula,lagi pula,selain itu(untuk hal yang dinyatakan sebelumnya)
·Sebaliknya
·Sesungguhnya,bahwasannya
·Malahan,bahwa
·Akan tetapi,namun,kecuali itu
·Dengan demikian
·Oleh karena itu,oleh sebab itu
·Sebelum itu.
 
Konjungsi antar paragraf
·Adapun,akanhal
5. Kata baku dan tidak baku
. Kata baku:kata yang menjadi standar dalamk penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa internasional yang terdapat di KBBI.
. Kata tidak baku:kebalikan dari pengertian di atas
Contoh:kreatif-kreatip,tidak-enggak,aktif-aktip
6.Sinonom antonim
Sinonim:persamaan kata
Antonim:lawan kata
Contoh:paus gigi memiliki gigi berbentuk kerucut yang tajam(tajam><tumpul)
7. Gaya bahasa/majas
Gaya bahasa mempunyai makna konotasi
v  Personifikasi:menggambarkan benda mati yang memiliki sifat seperti manusia
Contoh:nyiur melambai-lambai di tepi pantai.
v  Metafora:majas yang membandingkan satu benda dengan benda lain karena mamiliki sifat yang sama,contoh:kepalamu keras bagaikan batu.
v  Metonimia:majas yang menggantikan nama suatu benda dengan merek dagangan
Contoh:ibu pergi ke Jakarta dengan garuda.
v  Hiperbola:yang menyatakan sesuatu secara berlebihan,contoh:keringatnya menganak sungai
v  Litotes:menyatakan sesuatu dengan memperhalus keadaan,contoh,singgalah digubuk saya ini.
v  Ironi:menyatakan makna yang berlawanan,contoh:sebaiknya motormu dimuseumkan saja.
v  Antomasia:menyebutkan seseorang berdasarkan ciri khusus,contoh:si gendut.
8  Kalimat deskripsi
 Kalimat deskripsi adalah kalimat yang berisi gambaran sifat-sifat benda,contoh:kecil,rendah,manis,pahit,dll.

BAB I Teks Hasil Observasi

Teks Laporan Hasil Observasi
Merupakan sebuah teks yang menjelaskan suatu informasi yang berkaitan dengan hewan, tumbuhan, fenomena sosial, alam, hasil karya manusia, atau bahkan fenomena alam berdasarkan dengan fakta yang ada dan disertai dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di dalamnya berdasarkan observasi
Atau dengan kata lain
 teks laporan hasil observasi adalah sebuah teks yang memaparkan hasil observasi secara sistematik dan objektif berdasarkan fakta yang ada.
Adapun tujuan lain dari teks laporan hasil observasi adalah :
1.Untuk menemukan teknik atau cara terbaru yang belum pernah di explore.
2.Untuk mengatasi suatu permasalahan atau persoalan tertentu.Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
3.Untuk mengambil keputusan yang jauh lebih efektif.
4.Untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.
5.Untuk melakukan pengawasan atau perbaikan.
Selain mempunyai tujuan, teks laporan hasil observasi juga memiliki fungsfungs teks observasi Teks laporan hasil observasi sebagai sumber informasi terpercaya karena berdasarkan dengan fakta.
Sebagai laporan pertanggung jawaban dari sebuah tugas atau kegiatan pengamatan.
Teks laporan hasil observasi sebagai sarana untuk pendokumentasian. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, pemecehan suatu permasalahan dalam pengamatan, serta sebagai sebuah keputusan.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

1.  Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
2.  Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam pengematan.
3. Sarana untuk pendokumentasian.
4. Sebagai sumber informasi terpercaya.

Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
1. Bersifat objektif, global, universal.
2. Objek yang akan dibicarakan/dibahas ialah objek tunggal.
3. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
5.Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
6. Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
7.Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.

Sifat Teks laporan Hasil Observasi
1.  Bersifat Informatif,
2. Bersifat Komunikatif,
3.  Bersifat Objektif,

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Terdapat 2 struktur utama yang membantu teks laporan hasil observasi sehingga menjadi satu kesatuan, struktur teksnya yaitu:
1.  Pernyataan umum (klasifikasi) merupakan pembuka atau pengantar mengenai hal yang dilaporkan, ditahap ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.
2. Anggota/aspek yang dilaporkan merupakan bahasan atau rincian tentang objek yang diamati.

Struktur lain dari teks laporan observasi yaitu:
1. Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas didalam teks.
2. Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf “penjelasan rinci”.
3.Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.
4. Penutup merupakan bagian rincian akhir dari teks.

Kaidah Kabahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Ciri bahasa atau kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks ini yaitu:

1. Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.
2. Menggunakan verba relasional seperti: ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut dan lain-lain.
3.Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku seperti: bertelur, membuat, hidup, makan, tidur dan sebagainya.
4.Menggunakan kata penghubung yang menyatakan tambahan (dan, serta) perbedaan (berbeda dengan), persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan ( tetapi, sedangkan, namun), pilihan (atau).5.  Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.
5.  Menggunakan kata keilmuwan atau teknis seperti: herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia dan lain-lain.

    Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil ObservasiAdapun langkah-langkah diantaranya yaitu:
1. Membuat judul laporan sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
2. Membuat kerangka teks yang condong ke pembuatan gagasan utama sesuai dengan hasil pengamatan.
3 .Menyusun teks berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat, diawali dengan paragraf pernyataan umum lalu ke bagian isi, setelah membuat klasifikasi secara umum, langkah berikutny yaitu menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan hasil pengamatan.
4. Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika ada kalimat janggal atau salah penulisan, segera perbaiki kembali.

Nah kalian juga harus memenuhi syarat atau kriteria teks laporan hasil observasi agar dianggap baik dan benar serta ideal, berikut ini syaratnya:
1 .Mempunyai susunan struktur teks yang urut dan lengkap.
2.  Dalam struktur teks tidak mempunyai kesimpulan/penutup.
3.  Di dalam teks tidak ada opini dari penulis.
4. Teks menjelaskan sebuah informasi berdasarkan fakta.

 Teks laporan hasil observasi juga mempunyai syarat-syarat atau kaidah-kaidah tertentu yang harus dipenuhi. Tujuannya agar laporan hasil observasi yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan.
    Berikut ini adalah penjelasan tentang ciri ciri teks observasi :
    1. Objektif
    Objektif disini berarti teks laporan hasil observasi harus disajikan sesuai dengan keadaan objek yang sebenarnya di lapangan, tanpa dipengaruhi pandangan atau pendapat pribadi.
    2. Universal
    Maksud dari universal adalah teks laporan hasil observasi tidak tendensi atau memihak kepada pihak tertentu. Dengan kata lain, laporan hasil observasi yang dibuat haruslah bersifat umum atau general. Maksudnya dapat dipahami oleh semua orang dan tidak merugikan orang lain.
    3. Faktual
    Sebuah teks laporan hasil observasi haruslah bersifat faktual atau berdasarkan pada kenyataan di lapangan, mengandung kebenaran tentang objek yang telah diteliti. Kenapa harus faktual ? Karena laporan yang tidak sesuai dengan kenyataan sulit untuk di uji kebenarannya dan bahkan tidak bisa dipertanggung jawabkan.
    4. Sistematis
    Sistematis maksudnya teks laporan hasil observasi yang dibuat harus teratur, berurutan, dan sesuai dengan standar yang berlaku dalam penulisan teks observasi.
    5. Objek yang di Observasi
    Kamu bisa menentukan sendiri objek apa yang akan di observasi. Bisa tentang hewan, lingkungan, lingkungan ataupun alam semesta.
    6. Tidak ada bagian penutup dari penulis laporan.
    Penulis hanya bertindak sebagai pelapor yang melaporkan objek berdasarkan analisis dan pengamatan yang telah dilakukan.

Saturday, October 22, 2016

Kisah Nabi Muhammad Menjelang Ajal



Kisah Nabi Muhammad Menjelang Ajal

Begitu mulia serta indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita pada saat sakratul maut. Pagi itu, Rasulullah dengan nada terbata memberi petuah.

Begitu mulia serta indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita pada saat sakratul maut. Pagi itu, Rasulullah dengan nada terbata memberi petuah.

“Wahai umatku, kita semuanya ada pada kekuasaan Allah serta cinta kasih-Nya. Jadi taati serta bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah serta Al Qur’an. Siapa saja menyukai sunnahku, berati menyukai saya serta nantinya beberapa orang yang mencintaiku, bakal berbarengan masuk surga berbarengan saya”

Khutbah singkat itu disudahi dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh memandang sahabatnya satu persatu. Abu Bakar memandang mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas serta tangisnya. Ustman menghela napas panjang serta Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu sudah datang, waktunya telah tiba.

“Rasulullah akan meninggalkan kita semuanya,” desah hati semuanya teman dekat saat itu.

Manusia terkasih itu, nyaris selesai menunaikan tugasnya didunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, ketika Ali serta Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung waktu turun dari mimba

Waktu itu, semua teman dekat yang ada disana pastinya akan menahan detik-detik berlalu, bila dapat. Matahari semakin tinggi, namun pintu Rasulullah masih tertutup. Tengah di dalamnya, Rasulullah tengah terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat serta membasahi pelepah kurma sebagai alas tidurnya.

Mendadak dari luar pintu terdengar seseorang yang berseru mengatakan salam.

“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Namun Fatimah tak mengizinkannya masuk

“Maafkanlah, ayahku tengah demam,” kata Fatimah yang membalikkan tubuh serta tutup pintu. Lalu ia kembali temani ayahnya yang nyatanya telah buka mata serta ajukan pertanyaan pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”

“Tidak tahulah ayahku, orang kelihatannya baru sekali ini saya memandangnya,” papar Fatimah lembut

Lantas, Rasulullah memandang puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seakan-akan bahagian untuk bahagian muka anaknya itu akan dikenang.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kesenangan sesaat, dialah yang memisahkan pertemuan didunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah juga menahan ledakan tangisnya.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kesenangan sesaat, dialah yang memisahkan pertemuan didunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah juga menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang hampiri, namun Rasulullah bertanya mengapa Jibril tak turut berbarengan menyertainya. Lalu di panggillah Jibril yang terlebih dulu telah bersiap diatas langit dunia menyongsong ruh kekasih Allah serta penghulu dunia ini. ” Jibril, terangkan apa hakku kelak dihadapan Allah? ” Bertanya Rasululllah dengan nada yang sangat lemah.

“Pintu-pintu langit sudah terbuka, beberapa malaikat sudah menunggu rohmu. Semuanya surga terbuka lebar menunggu kedatanganmu,” kata Jibril. Namun itu nyatanya tak membikinkan Rasulullah lega, matanya masihlah penuh kekhawatiran.

“Engkau tak suka mendengar khabar ini?” Bertanya Jibril lagi

“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku nantinya?”

“Janganlah cemas, wahai Rasul Allah, saya pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : Kuharamkan surga untuk siapapun, terkecuali umat Muhammad sudah ada di dalamnya,” kata Jibril.

Detik-detik makin dekat, waktunya Izrail lakukan pekerjaan. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Terlihat semua badan Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

“Jibril, begitu sakit sakaratul maut ini” Perlahan-lahan Rasulullah mengaduh.

Fatimah terpejam, Ali yang di sebelahnya menunduk makin dalam serta Jibril memalingkan muka.

“Jijikkah kau melihatku, sampai kau palingkan wajahmu Jibril?” Bertanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang mampu, lihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.

Sebentar lalu terdengar Rasulullah mengaduh, lantaran sakit yg tidak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semuanya siksa maut ini kepadaku, janganlah pada umatku”

Tubuh Rasulullah mulai dingin, kaki serta dadanya telah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seolah akan membisikkan suatu hal, Ali mendekatkan telinganya.

“Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum – peliharalah shalat serta peliharalah beberapa orang lemah di antaramu”

Diluar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, teman dekat sama-sama berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di berwajah, serta Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

“Ummatii, ummatii, ummatiii!”

“Umatku, umatku, umatku”

Serta, selesailah hidup manusia mulia yang berikan sinaran itu.

Saat ini, dapatkah kita mencintai kelihatannya?

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaihi wasahbihi wasallim


Sumber: infoberitaterbaru.com



Wednesday, October 12, 2016